RSS

[Fanfics] Secrets | Indonesian Language



for my bestfriend Esmy, mian sebenarnya ini aku delete karena masih banyak yang ingin diperbaiki n aku mau repost dengan bahasa Inggris. Tapi, karena kamu ingin membacanya, aku repost tanpa perubahan. Mian ya kalau masih berantakan :((((



SECRETS


Jaemin pov~
“Peringkat pertama kompetisi ini adalah.. han chaeun, kedua  han ji min, ketiga song hye na dan ke empat kang hyeja mari beri tepuk yang meriah.. silakan diterima pialanya.. dan untuk peserta cilik kita, ini.. piagam kemenanganmu..”
**************************************************************************************************************************************
“oppaaaaaaaa!!! Mengapa aku kalah.. hiks..hiks.. padahal aku yakin akan mendapat peringkat 1, atau 2.. tapi..”
“cup..cup.. jangan nangis..” ujar oppaku.
“hai adik kecil.. mengapa menangis..” ujar orang tersebut.
“ha??” ____ setelah aku melihat Wajahnya, ternyata iya pemanang utama kompetisi tadi.
“haha.. biasa dia nangis karena kalah..” ujar oppa ku, yang seumuran dengan orang tersebut.
“owh.. kau tau .. kompetisi ini tidak dinilai dalam permainannya.. tetapi dinilai dalam seberapa berpengalamannya kamu dalam dunia musik.. maka itu, jelas kau kalah dalam kompetisi ini.. karena hanya kamu peserta yang umurnya dibawah 15 tahun.. jelas juri tahu, kau belum berpengalaman dalam musik, walaupun permainan pianomumu bisa dibilang mendapat peringkat 1.. tapi sayangnya bukan itu yang menjadi prioritas penilaian dan jangan berharap banyak jika kamu belum berpengalaman” ujar pemenang itu sambil berjalan meninggalkan kami.
Semenjak itu, aku jadi benci dengan kompetisi musik.. dan aku mulai berhenti memainkan piano..
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
6 tahun kemudian
“Jaemin!!! Mau sampai kapan tidur?? Ini hari pertamamu sekolah!!”
“oh.. ya.. HADUH..oppa.. mengapa tidak mengingatkanku dari tadi..” ujar ku sambil memasang wajah cemberut.
“babo!!! hah.. jangan memasang wajah seperti itu.. seakan2 aku yang salah.. padahal kan bukan aku yang salah..” ujar oppa ku sambil menjitak kepalaku.
Aku Kim Jaemin dan orang aneh yang tadi membangunkanku adalah oppa ku Kim Heechul

tapi aku biasanya memanggil Chulie oppa, umur kami beda 8 tahun. Kami hanya tinggal berdua. Eomma dan Appa kami sudah lama meninggal karena kecelakaan pesawat  5 tahun lalu, setahun setelah kejadian di kompetisi musik itu. Ya, semenjak itu aku benci musik, karena aku tidak bisa mempersembahkan piala kemenangan yang aku janji kan pada mereka sebelum mereka meninggal. Saat itu aku masih berumur 9 tahun. Dan sekarang aku sudah resmi menjadi siswi SMA, dan aku bersekolah di Geosang High School. Semenjak itu, oppa ku kuliah sambil kerja di perusahaan ayahnya Hangeng oppa, sahabat oppa.

“ayo cepat sana..!!!” ujar Chulie oppa saat sampai di depan sekolah..
“ne oppa!!!”
“nanti siang oppa jemput disini ya..”
“NE OPPA!!!” ujarku berteriak pada oppa ku sambil berlari menuju gedung sekolah.


“haduh… babo!!! Mengapa tadi aku tidak minta oppa ku menunjukkan ruang kelasku.. huh..”
Saat aku sedang celingukan mencari kelasku.. tiba2…..Bukkk.. aku bertabrakan dengan seorang anak laki2 yang menurutku cukup tampan..tapi kurasa ia sangat dingin sampai-sampai ia tidak meminta maaf padaku malah menatapku heran dan berlalu pergi dengan wajahnya yang dingin. 



“huh.. apa2an sih orang itu.. huh..” ujarku sambil berdiri kembali dan merapikan seragamku kembali.
Saat aku berbalik kebelakang.
“aaa!!!!” ujar ku kaget. Kulihat orang yang ada di hadapanku sekarang terlihat sedikit kaget, karena teriakanku.


“hai.. namaku Park Yoochun” ujarnya
“h..h..hai.. namaku Kim Jaemin” balasku.
“kau juga anak baru tahun ini ya??”
“ha!! Ne!!!”
“kita sama dong.. pasti kamu sedang mencari kelas?”
“ne..”
“kamu kelas berapa??”
“um.. kelas 1-A ..”
“jurusan apa?”
“hah??”
“ya.. di sekolah ini kan ada dua jurusan.. jurusan musik dan jurusan umum..”
Hah.. gara2 semua yang urus oppa ku, jadi aku tidak begitu tau sekolah ini.. +_+
“owh.. sepertinya aku masuk 1-A jurusan umum..” ujarku.
“um.. berarti kita beda arah..”
“ha?? Boleh aku tau dimana kelas 1-A jurusan umum??” ujarku.
“ow.. kamu kelantai 3 saja.. nanti kau liat aja diatas pintu kelas ada tulisannya kok.. kalau kelas ku berada di gedung  disebrang sana..”
“g..gomawo” ujarku sambil sedikit membungkuk.
“ne.. chonmaneyo!!” balasnya ramah.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
‘wah.. ternyata sekolah ini luas ya.. dan aku baru tahu kalau sekolah ini terbagi menjadi dua jurusan..’ batinku.
“o!!.. ini kelasnya……… masih belum terlalu ramai.” Ujarku celingukan.
“e.. yogi.. apakah ini memang benar kelas 1a jurusan umum?” tanyaku pada seorang anak perempuan berambut pendek sebahu dan memakai bandana berwarna sapphire blue.
“em.. ne….. kau bisa duduk denganku… sini..” ujarnya sangat ramah.
“e.. gomawo..”  ujarku.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              
“em.. Kim Jaemin imnida..” ujarku sambil mengulurkan tangan.
“oh.. Lee Kyujin imnida..” balasnya ramah sambil menjabat tanganku.
“um.. boleh aku bertanya sesuatu padamu??”
“ne.. mungkin aku bisa menjawabnya.” Balasnya.
“eum.. begini, sebelumnya aku belum mengetahui apa2 tentang sekolah ini.. aku hanya tau bahwa sekolah ini sekolah unggul.. bisa tolong kau jelaskan padaku?”
“owh.. ya memang.. sekolah ini memberikan fasilitas yang lengkap dan disekolah ini memberikan 2 pilihan jurusan.. yaitu jurusan musik dan jurusan umum.. jurusan musik berada di sebrang sana, tepatnya di gedung A. sedangkan kelas yang kita singgahi ini ada di gedung B untuk jurusan umum. Yang membedakan gedung pada jurusan Musik dan gedung pada Jurusan Umum adalah di Jurusan Musik terdapat 1 lantai khusus dimana hanya terdapat ruang latihan musik. sehingga jika kita ingin latihan musik dengan tidak di ganggu orang lain, tempat itu sangat cocok. dan jurusan music dikususkan hanya untuk art (music)”
“wah~ keren” ujarku.
“ya.. begitulah.. apa lagi setiap ruang musik tersedia piano dan kau lihat, itu adalah aula yang biasanya di pakai untuk kompetisi musik, teater dan lain-lain” ujar Kyujin sambil menunjuk sebuah aula besar.
“ya.. gedung itu besar..”
Tak berapa lama kemudian bel berbunyi.

Twinkle, Twinkle little star……
setelah berselang beberapa menit bel berbunyi, wali kelas kami masuk…
“selamat pagi anak2”
“pagi seonsaengnim..”
“perkenalkan nama seonsaengnim adalah Park Jung Soo, kalian bisa memanggil saya Eteuk seonsangnim.. baik, saya akan absent terlebih dahulu.. setelah itu.. kalian perkenalkan diri kalian masing2..”
“ne” balas kami berbarengan.
“Choi saengrie (hadir)>>>>>>>>>>>>>>>>>>>kim hae ja(hadir)>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>lee Kyujin>>>>>>>>>>> >>>>>>>>>>>>>>>>>>moon hae young >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>dan song ray eun..”
“e.. maaf seonsaengnim.. mengapa namaku belum di panggil ya??”
“o.. siapa namamu??”
“Kim Jaemin..”
“sebentar…………………………. Maaf disini tidak ada namamu, coba kau keruang kepala sekolah di lantai 2..”
“ne!!! gamshamida seonsaengnim” ujarku lalu beranjak pergi sambil membawa tasku.
“humh.. yang mana yah.. ruang kepala sekolah..” gumamku bingung.
Dan dari arah berlawanan kulihat Yoochun sedang keluar dari ruang guru..
“e.. sebentar.. Yoochun-ah!!” ujarku sambil berlari kearahnya”
“um.. ne.. ada apa??” tanyanya..
“apa kau tahu ruang kepala sekolah dimana??” ujarku padanya.
“oh.. ayo kuantar..”
“humh.. tidak usah.. nanti kau dicari gurumu lo..kau cukup kasih tau kemana arahnya saja..”
“tidak apa2.. lagian hari ini tidak berlangsung kegiatan KBM, kita diberi hari bebas hari ini untuk berkenalan dengan teman yang lain”
“owh.. baiklah kalau begitu..”
“oh ya.. ada apa kau keruang kepala sekolah?? Apa kau belum menemukan ruang kelasmu??” tanyanya sambil jalan.
“bukan.. bukan itu.. aku sudah menemukan ruang kelasku.. tapi, pada saat di absent.. namaku tidak di panggil dan aku pun memastikannya pada wali kelasku.. dan ternyata namaku tidak terdaftar di kelas 1a jurusan umum.. lalu seonsaengnim menyuruhku keruang kepala sekolah, untuk menanyakan hal ini..”
“oh.. ini sudah sampai..”
“gomawo..” ujarku
Aku pun akhirnya masuk keruangan yang bertuliskan ‘Mr. Lee Soo Man’ itu..
Toktoktok… aku mengetuk pintu terlebih dahulu..
“yogi..” ujarku sopan.
“ne.. silakan masuk.. ada apa??”
“um.. begini pak.. tadi saya masuk kekelas saya, kelas 1a jurusan umum.. tapi pada saat saya di absent nama saya tidak di panggil.. dan ternyata nama saya tidak ada didalam absent siswa kelas 1a jurusan umum..”
“oh.. sebentar, saya ambilkan biodatamu dahulu.. siapa namamu??”
“Kim Jaemin..”
“Kim Jaemin.. Kim Jaemin.. O!! ini.. ini bukan??” ujarnya sambil menunjukkan biodata ku beserta fotoku.
“ne..”
“kau.. itu……. Kau itu masuk kelas 1a memang, tapi….. jurusan musik..”
“mwo?? Musik?? e.. apa tidak salah?? Saya .. saya.. saya tidak dapat bermain musik..”
“tapi.. orang yang mendaftarkanmu itu, mendaftarkanmu di jurusan musik..”
“e.. e.. o.. g..gamshamida”
“ne”
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
Saat aku keluar.. betapa kagetnya aku..
“oooo!!!! Kau ini hobi membuat orang kaget ya??” ujarku pada Yoochun yang sedang berdiri di samping pintu ruang kepala sekolah..
‘huh.. kok sepertinya lama kelamaan dia jadi seperti hantu gentayangan ya!!! Yang tiba2 muncul dihadapanku ya’ batinku.
“hehe.. tidak!!” jawabnya polos.
“kau sedang apa disini??” tanyaku.
“menunggumu..”
“menungguku?? Kau tidak harus menungguku..” ujarku sambil terbingung2
“tidak apa2 Jaemin-ah.. oh ya.. jadinya bagaimana??”
“ternyata, aku masuk kelas 1a jurusan musik..”
“wah.. kau sekelas denganku dong…” ujarnya yang terlihat gembira..
“ya..” ujarku tertunduk..
“wae?? Kau tidak suka ya sekelas denganku??” balasnya murung.
“o!! an..an..anyeo.. hanya saja.. aku tidak bisa bersentuhan lagi dengan alat musik..”
“wae-y..…. Eum.. sudahlah!!” ujarnya tidak meneruskan perkataanya, karena melihatku murung.
“ne..” ujarku sambil mengangkat kepalaku .
“ayo!!! Jangan sedih..come on!!”
“ne..” ujarku berusaha gembira.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
“yogi..” ujar Yoochun dan aku saat masuk kelas.
“ne.. silakan..” ujar seonsaengnim.. dan Yoochun menjelaskan semuanya pada seonsaengnim tentangku yang tiba2 pindah..
Lalu kami dipersilakan duduk.. aku pun langsung duduk sebangku dengan Yoochun . Saat ku lihat disebrang kananku.
Aisssshh.. mengapa aku bisa sekelas dengan orang itu lagi.. aku sekelas dengan orang yang menabrakku tadi pagi. Sebel!!
“baik.. kita akan absent.. karena kalian tadi sudah memperkenalkan diri.. saya akan mengabsent kalian.. tolong jawab hadir..”
“ne..”
Setelah absent pun, seonsaengnim yang bernama Jaejoong itu mengatur tempat duduk kami, agar kami dapat berbaur dengan yang lainnya. Sebenarnya aku sudah senang duduk dengan Yoochun, tapi kalau terpaksa harus pindah ya  sudah..
“di kardus ini hanya ada nama dari 15 murid saja. 15 murid ini tidak boleh mengambil kertas yang ada dI karus ini. 15 nama orang itu telah saya tulis di papan tulis, jadi yang merasa 15 orang ini, tidak berhak untuk mengambil”
Setelah sampai giliran aku dan Yoochun…
“ne”
Setelah itu.. aku mengambil kertas tersebut dengan hati2.. lalu…. Aku pun membukanya. Dan disana tertera nama
 LEE SUNGMIN
‘siapa ya.. aku harap dia orang yang ramah dan gampang bergaul.’
Lalu aku menunjukkan kertas nama itu kepada sangseonim.
“oh.. Lee Sungmin.. disini..” ujar sangseonim menunjuk bangku disamping orang yang bernama Sungmin itu.. betapa kagetnya.. ternyata orang itu adalah orang yang tadi menabrakku.. >.< akh.. sialnya aku hari ini.. dosa apa sih aku!!! Walaupun menurutku wajahnya tampan dan imut.. tapi sifatnya.. tidak!!!!!!!
“ne sangseonim” ujar ku.
‘Untung Yoochun di  sebrang ku, walaupun tidak satu bangku, tapi setidaknya kami masih bisa bencengkrama’ batinku

Pulang sekolah…
Twinkle, Twinkle little star … bel pulang jurusan musik  pun berbunyi.
Huh.. akhirnya bel pulang berbunyi.. aku sudah malas dekat2 dengan orang itu.. cuek banget sih..
Aku ajakin kenalan, dia hanya bilang ‘kau sudah tau namaku kan?’.. huh.. rasanya pingin aku lempar itu orang ke segitiga Bermuda.. biar di telan pusaran air.. xp xp
Drttt.. drrttt.. drrrttt.. ponsel ku bergetar.
“yaboseo oppa!!” ujarku.
“ne yaboseo.. Jaemin.. mian.. oppa tidak bisa menjemputmu hari ini.. oppa hari ini ada lembur..”
“oh.. ga apa2 oppa!!! Jangan kerja terlalu keras ya oppa!!! Jaga kesehatanmu juga..”
“ne.. gomawo.. my little angel..”
“oppa.. jangan panggilku aku seperti itu.. aku sudah besar tau!!!” ambekku.
“ne..ne!!!” ujar Chulie oppa.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
“jib-e wass-eyeo” ujarku.
“ne..” ujar bibi jung.
Dikamar….
Setelah beberapa menit kemudian aku pun tertidur sampai malam dengan masih memakai seragam sekolah.
“yaaaa… Kim Jaemin!!! Cepat mandi…!!! Hufh..”
“oppa!!! bukannya oppa lembur.. kok jam segini sudah pulang??” kagetku.
“jam segini apanya.. liat.. ini sudah jam 9 malam tau.. makanya jangan molor melulu.. cepat mandi sana.. oppa mau beri Heebum susu dulu!!”
“ne.. oppa!!”
Setelah beberapa menit kemudian.. aku pun selesai…
Toktoktoktok..
“ne, masuk..” ujarku.
“ini..” ujar Chulie oppa yang membawakan aku makanan, dan duduk dikasurku..
“ne .. gomawo oppa” ujarku sambil mengusap2 rambutku yang basah dengan sebuah handuk.
“ne.. oh ya.. bagaimana sekolahmu tadi??” Tanya Chulie oppa..
“hah.. buruk.. humh..” ujarku.
“wae?”
“aku lupa menanyakan dimana kelasku.. sehingga aku akhirnya kesasar dan sebelumnya aku juga tertabrak orang aneh, dan juga bertemu dengan orang yang menurutku ramah..”
“oh.. ya.. oppa juga lupa mau ngasih tau kamu.. mian.. hihi” ujar Chulie oppa tertawa kecil.
“huh.. oppa!!! Oh ya.. kenapa oppa memasukkanku kejurusan musik?”
“kau tau.. oppa ingin sekali melihat Jaemin yang dulu.. oppa sangat ingin melihatmu dapat tersenyum kembali sambil memainkan pianomu.. oppa rindu mendengar alunan nada dari jari-jemarimu yang sabar menekan tuts piano.” Ujar Chulie oppa dengan tampang seriusnya.
Seketika aku tersentak dan mengingat kembali kejadian 6 tahun lalu, yang benar2 menyakitkanku.
“oppa.. aku sudah bilang.. aku ingin melupakan semuanya.. aku sudah trauma dengan kejadian kompetisi tahun lalu.. lebih baik aku tidak bermain piano dari pada permainan pianoku diremehkan.. aku benci.. aku benci oppa!!! Oppa keluar dari kamarku.. cepat!!” ujarku sambil mendorong Chulie oppa dengan air mata yang telah mengalir dari tadi.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
Setelah itu aku pun tidur lagi.. beberapa jam kemudian ku terbangun karena aku merasa haus, lalu aku pun turun kebawah.. kulihat semuanya sudah sepi..*jelas, orang sudah jam 2 pagi*..
Tapi.. pada saat aku sampai di ruang tengah.. kulihat Chulie oppa sedang tertidur di meja kerjanya dengan laptop yang masih menyala.. dan aku pun juga melihat banyak tumpukan berkas pekerjaan yang harus diselesaikan Chulie oppa.. seketika itu, aku merasa sangat bersalah pada oppa ku itu..
“oppa mian.. aku akan berusaha menjadi apa yang oppa mau.. aku akan berusaha belajar.. dan menjadi murid yang berprestasi.. gomawoo oppa..” ujarku. Lalu aku pergi kekamar Chulie oppa untuk mengambil selimut dan turun lagi kebawah untuk menyelimuti oppaku.
☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼
“huam..” gumamku sambil masih tertidur.
“hei.. jangan hanya nguap saja, cepat mandi dan rapi2.. ini sudah jam berapa?” ujar oppaku yang sedang berdiri didepan pintu kamarku sambil menggendong Heebum.
“ha!!! o..o..oppa!!” kagetku.
“cepat.. oppa tunggu dibawah.. bibi jung sudah menyiapkan sarapan untuk kita..” ujarnya lagi.
“ne!! go..gomawo oppa..” ujarku masih agak sedikit canggung akibat kejadian semalam.

Author pov~
“oppa!!” panggil Jaemin saat diruang makan.
“ne!!” ujar Heechul sambil membawa makanan ke meja makan.
“mianhae..” ujar Jaemin. Lalu heecul duduk disebelahnya.
“untuk apa??” tanya Heechul.
“yang tadi malam!!”
“um.. tidak apa2” ujar Heechul.
“Gomawoo~~ Chulie oppa” ujar Jaemin sambil memeluk Heechul.
“ne!!!” ujar Heechul.
“hah!!badan oppa kok panas..nih.. tangan oppa panas.. oppa sakit?” Tanya Jaemin sambil memegang tangan Heechul.
“hah.. paling hanya mau flu saja.. sudah.. tidak usah difikirkan.. ayo makan.. lihat ini enak-enak loh..”
Jaemin pun menatap Heechul heran, juga dengan tatapan khawatir.
“oppa.. penyakit itu tidak boleh disepelekan.. kalau oppa sakit, hari ini oppa tidak usah kerja saja..”
“tidak bisa begitu Jaemin.. pekerjaan oppa akan tambah banyak, kalau oppa tidak masuk hari ini..” ujar Heechul.
“oppa….”
“sudah.. nanti juga tidak apa2… nanti kalau masih demam, oppa akan kedokter kok!!” ujar Heechul.

Disekolah…
“Jaemin-ah.. nanti kalau oppa tidak bisa jemput tidak apa2 kan pulang sendiri..” ujar Heechul.
“ne.. lagian kemaren aku juga pulang sendiri.. tenang saja.. oppa jangan terlalu capek ya..”
“ne..”
➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮➮
“humh.. baru sedikit orang yang datang.. ngapain ya.. aku taruh tas dulu deh..” ujar Jaemin sambil menuju kelas.
“mwo?? Jadi si Sungmin itu sudah datang.. tapi mana orangnya ya.. Cuma ada tasnya.. tapi baguslah dia tidak ada.. aku sebal sekali dengannya.. huh.. bosan.. mau ngapain ya??

Di lain tempat..
“kau harus banyak istirahat, dan tidak boleh sangat capek.. karena itu sangat mempengaruhi penyakitmu ini..”
“gamshamida dokter..” ujar Heechul pada dokter.
“sebaiknya kau rutin ceck up setiap minggu..sebelum makin parah.” ujar dokter tersebut.
“ne!!! gamshamida dok.. permisi..”
‘Tuhan.. cobaan apa lagi ini..’ batin Heechul.

Di taman…
“yaboseo.. hangeng-ah.. bisakah kau ke sungai Han sekarang……………ne…………ne……… gomawo……” ujar Heecul yang sedang menelfon Hanggeng.
Tak berapa lama kemudian Hangeng datang dengan mobilnya.
“Heechul-ah.. ada apa??” tanyanya.
“em.. tolong.. kau antarkan berkas ini kekantor, agar bisa langsung diurus.. aku tidak bisa kekantor”
“ne.. tapi.. tunggu... kau kelihatan pucat!! Kau sakit Chul?” Tanya Hanggeng.
“haha.. tidak.. hanya sedikit flu.. mungkin karena perubahan musim..” ujar Heechul berbohong.
“yaaa.. tapi mukamu pucat sekali Heechul-ah..”
“ha? ya..”
“sudah tau sakit.. tapi mengapa tidak dirumah..”
“sudah.. aku tidak a……….”
Seketika Heechul pingsan.
“Heechul-ah.. Heechul-ah.. kau jangan bercanda..”
Lalu hangeng membawa Heechul kerumah sakit dengan mobilnya.

Twinkle, Twinkle little star … bel istirahat pun berbunyi
"Kyujin~~~~" sapa Jaemin.
"eh.. Jaemin ada apa kekelasku?" baals Kyujin.
"di kelas ku tidak ada teman.. mereka pada kekantin.. sedangkan aku bawa bekal.." ujar Jaemin.
"oh….. ayo silakan.."
"ne.. gomawo.. huh.. kelasmu bising sekali sih.."
"haha.. ya .. seperti ini lah…"
"oh ya.. bagaimana kalau kita coba makan bekal kita di atap sekolah.. aku penasaran ingin kesana.." ujar Jaemin.
"um.. ide bagus.. ayo"

Di rumah sakit...
"haduh.. gimana.. nih.. aku telfon Jaemin tidak ya?" ujar Hangeng yang masih menemani Heechul.
"ah!!! aku telfon saja deh.." ujar Hangeng lagi. Saat hangeng mulai menekan tombol-tombol pada handphone nya tiba2 tangannya langsung di pegang Heechul.
"Heechul-ah!! kau sudah sadar?! syukurlah.." ujar Hangeng bahagia.
"aku mohon, jangan beri tahu Jaemin tentang ini. Aku tidak ingin membuatnya khawatir.." ujarnya pada Hangeng.
"memangnya kenapa?” Tanya Hangeng.
“eum.. tidak apa2.. oh ya.. bagaimana dengan berkas2 ku?”
“hah.. kau ini.. masih sempat2nya saja memikirkan pekerjaan.. tenang, tadi aku meminta kangin untuk kesini dan mengambil berkasnya dan sekarang berkasnya sudah ada di kantor..”
“eum.. gomawo Hangeng-ah!!”
“ne.. kau tidak perlu sungkan dengan sahabatmu sendiri.. eum.. Heechul-ah bisakah kau memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi padamu?" tanya Hangeng.
"baiklah.. tapi aku harap kau tidak memberi tahu pada siapa pun!!" ujar Heechul pada Hangeng.
“ya..”

Di atap sekolah...
"wah.. pemandangan disini jauh lebih kelihatan.. dan anginnya disini juga sejuk.." ujar Jaemin.
"yah.. ayo kita makan.."
"ne.."
"selamat makan" ujar Jaemin dan Kyujin bersamaan.
"oh ya.. aku dengar kau pindah ke jurusan musik ya?" ujar Kyujin sambil memakan bekalnya.
"em.. ne.. padahal aku inginnya kita sekelas." balas Jaemin juga sambil memakan bekalnya.
"kok bisa sih?"
"begini, sebenarnya dulu itu aku adalah seorang pianis cilik, tapi itu sudah 6 tahun lalu."
"terus?"
"pada saat itu, aku mengikuti kompetisi musik......"
Jaemin pun menceritakan semuanya pada Kyujin.
"um.. jadi karena itu kau jadi berhenti bermain piano dan kau masuk jurusan musik karena oppa mu?"
"ne.. kali ini aku tidak mau mengecewakannya.. dia sudah berkerja keras untukku"

Sungmin pov~


"wah.. pemandangan disini jauh lebih kelihatan.. dan anginnya disini juga sejuk.."
'ih.. siapa sih yang berisik itu.. mengganggu tidur ku saja..' batinku. Lalu akau mencoba mengintip sebentar.
'hah.. Jaemin! dan kalau tidak salah itu kan Kyujin teman sekelasku sewaktu di SMP, kok aku tidak tahu kalau dia sekolah disini juga ya.... tapi, sedang apa mereka disini?'
"selamat makan" ujar mereka bersamaan.
lalu aku pun hanya bisa bersabar sampai mereka pergi.. tapi tanpa sadar aku menguping pembicaraan mereka.
"oh ya.. aku dengar kau pindah ke jurusan musik ya!" ujar Kyujin sambil memakan bekalnya.
"em.. ne.. padahal aku inginnya kita sekelas." balas Jaemin juga sambil memakan bekalnya.
"kok bisa sih?"
"begini, sebenarnya dulu itu aku adalah seorang pianis cilik, tapi itu sudah 6 tahun lalu."
"terus?"
"pada saat itu, aku mengikuti kompetisi musik......"
Jaemin pun menceritakan semuanya pada Kyujin.
'hah.. Jadi Jaemin adalah...................................................................................................................................................
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“aku pulang..” ujar Jaemin.
“ne.. mana oppamu?” Tanya bibi Jung.
“humh.. tidak tahu.. mungkin ke Dokter dulu kali..” ujar Jaemin sambil mengambil minum.
“huh.. capek.. aku tidur saja ah!!!”
✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰✰

Beberapa jam kemudian.
Toktotktotktotktok…
“humh.. ada apa bi?” ujar Jaemin.
“makan dulu..”
“ia bi.. aku mandi dulu.. sebentar..”
“ya..”

Di ruang makan….
“loh.. bi!!! Mana oppa? Dia belum pulang juga?” tanya Jaemin.
“belum.. dan yang aneh.. dia tidak menelfon dari tadi siang. Biasanya 2 jam setelah jam pulang sekolahmu, ia akan menelfon kerumah walaupun hanya sekedar menanyakanmu, kau sudah pulang belum, kau sudah makan belum.. tapi, hari ini dia belum menelfon sama sekali..” ujar bibi jung.
“um.. biar aku yang telfon!!” ujar Jaemin.
Tutttt..tutttt..
“yaboseo!!! Oppa..”
“ne.. yaboseo Jaemin-ah.. ada apa?”
“oppa.. mengapa jam segini belum pulang? Oppa kan lagi sakit.. bikin khawatir saja!” ujar Jaemin.
“ne.. mian!!! Hari ini oppa tidak bisa pulang..”
“lalu?”
“oppa menginap dirumah Hangeng..”
“wae?”
“em..e.. oppa.. oppa.. masih ada kerjaan.. dan kebetulan Hangeng mau membantu oppa..”
“oh.. tapi jangan capek2 yah..”
“ne.. mian.. oppa tidak bisa mengantarmu besok..”
“it`s ok!!! Hihihi..”
“ya sudah.. kau sudah makan belum?”
“ini lagi mau makan..”
“mwo? Jam segini baru makan?? Pasti kamu ketiduran ya!!! Kebiasaan deh!!”
“hehe.. true!! True!! Oppa juga sudah makan belum?” ujar Jaemin.
“sudah.. kalau begitu sampai sini dulu yah!! Dah..”
“ne!! dah”

Di rumah sakit...
“siapa Chul?” Tanya Hangeng yang membawa buah2an segar keruang rawat Heechul.
“dongsaengku..” ujar Heechul.
“eum.. ini.. kau makan apel ini dulu.. aku sudah memotong2nya”
“gomawo” balas Heechul sambil mengambil buah2an tersebut.
“ne… Chul, mengapa kau tidak memberitahu Jaemin yang sebenarnya sih?”
“hah.. aku belum siap, tapi jika tiba saatnya nanti, aku pasti akan memeberi tahunya.” Ujar Heechul.
“yasudah.. besok mau kuantar pulang jam berapa? Tanya Hangeng.
“sepertinya 2 jam setelah jam pulang sekolah Jaemin saja, agar dia tidak curiga bahwa aku dirawat dirumah sakit”
“eum.. ok.. baiklah.. tapi besok sebelum aku mengantar pulang kamu, aku akan kesekolahan adikku dulu untuk menjemputnya.. tidak apa2 kan kalau kau aku tinggal sebentar.”
“adik? Jadi adikmu ada di sini sekarang? Sekolah dimana? Namja(laki2) atau yeoja(perempuan)? Trus..”
“duh.. nanyanya satu2 donk.. jadi bingung jawabnya..” -.-" ujar hangeng
“iya.. iya.. mian..hehe”
“huh.. lagi pula aku kan sudah pernah cerita bahwa dongsaengku seusia dengan dongsaengmu dan dia adalah yeoja..”
“hehe.. mian.. habis itu kan sudah lama sekali.. kira2 sewaktu SMA dulu ya!!!”
“hah.. dasar pikun..”
“hehe.. trus.. sekarang dia ada disini?”
“ya, ia murid baru tahun ini di Geosang High School” jelas Hangeng.
“Geosang High School?? Kau tahu..”
“hmh?”
“adikku juga bersekolah disana.. siapa nama adikmu?” Tanya Heechul.
“jadi Jaemin bersekolah disana?”
“ne.. kau belum tahu? Ckckckc..”
“habis kau tidak memberitahuku sih!! -_-”
☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺
twinkle twinkle little star……………ringggg……… bel pulang pun berbunyi.
Saat Jaemin ingin keluar kelas, tiba2 saja Sungmin memanggilnya.
“Jaemin-ah..”
“ne..” balas Jaemin sedikit heran.
“ini.. bye..” ujar Sungmin sambil menyerahkan kertas formulir kompetisi musik yang akan diadakan bulan depan dan dia wuzzzz berlalu ke pintu kelas.
“hah? tapi… Sungmin-ah!!”
“kau harus ikut!!!” ujar Sungmin sambil berlari pergi.
“ishhh.. apa2an dia itu seenaknya saja meyuruh orang.. huh.. pingin aku telan. Biar ga mengusik ketenanganku.” Gumam Jaemin.

Flash back~
“anak2 bulan depan kami akan mengadakan kompetisi musik.. jadi setelah kalian mengisi formulir, besok kami akan mengaudisi kalian, yang terpilih akan bersaing di kompetisi musik bulan depan.. kami akan memilih 7 murid untuk berkompetisi” ujar Jaejung seonsaengnim.
“yang mau silakan ambil formulirnya disini”
Bebrapa murid pun akhirnya mengambil formulir tersebut, tak terkecuali Yoochun dan Sungmin, tapi Jaemin tidak mengambilnya.
“Jaemin-ah.. kau tidak mengambilnya?”
“ha.. e.. e.. itu.. tidak ah!!” ujar Jaemin. Ia tidak mengambil formulir tersebut, karena ia tidak ingin kejadian 6 tahun lalu menimpanya kembali.
End flash back~

“Jaemin..” sapa Kyujin dari balik pintu kelas Jaemin.
“hai Kyujin.. oh ya.. hari ini aku main kerumahmu ya..” ujar Jaemin.
“kerumahku?”
“ne.. boleh tidak? Kalau tidak boleh ya tidak apa2.”
“tentu saja boleh.. aku malah sangat senang kau bisa main kerumahku.. ayo!” ujar Kyujin seraya menarik tangan Jaemin.
“hoh.. ayo!!!”
➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭➭

“eum.. Kyujin.. kita tunggu siapa?” Tanya Jaemin.
“hah?.. oh.. oppa ku.. sebentar ya..”
“ne..”
Lalau beberpa saat kemudian Hangeng datang dengan mobilnya.
“oppa..” ujar Kyujin dan Hangengpun keluar dari mobil.
“O!!!!! Ja..Jaemin.. kau!!” ujar Hangeng terbata2 saat melihat Jaemin berdiri disamping Kyujin.
“loh.. Hangeng oppa!!!” ujar Jaemin.
“oppa.. kalian sudah saling kenal?” Tanya Kyujin.
“ne.. kami sudah saling kenal, karena oppamu ini sahabat oppaku.. Chulie oppa” ujar Jaemin menjelaskan.
“Chulie?? Maksudmu Heechul oppa?”
“ha?? N.. Ne..”
“loh.. bukannya dia sekarang ada di.. bumphf.. bumphf.. bumphf..” belum selesai Kyujin berbicara pada Jaemin yang sebenarnay terjadi pada Heechul, tapi hangeng sudah membekap mulut Kyujin.
“e.. Jaemin.. e.. kau masuk mobil saja duluan.. e.. ya!! Cepat” suruh Hangeng sambil tetap memebekap Kyujin.
“ne..” ujar Jaemin dan langsung masuk ke mobil Hangeng.
“uhukk.. YAAAA!!! oppa.. kau mau buat aku mati hah!!! uhukk uhukk uhukk..” ujar Kyujin.
“mian Kyujin-ah.. mian..kau tidak apa2 kan?” ujar Hangeng.
“huh.. lagian kenapa sih?”
“Kyujin-ah.. kau tahu kan oppa nya Jaemin berada di rumah sakit sekarang. Please jangan bilang pada Jaemin, karena Heechul akan sangat sedih jika ketahuan.. aku mohon!!” ujar Hangeng sambil panic.
“oppa~~~~ baiklah oppa!! Walaupun aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi sepertinya ini sebuah rahasia yang sangat penting. Aku janji tidak akan bilang pada Jaemin.. oppa tidak usah panik” ujar Kyujin.
“ne.. gomawo.. my yeoppada dongsaeng!!!” ujar Hangeng sambil mengelus rambut dongsaengnya itu.
“haha.. ne chonmaneyo oppa” ujar Kyujin seraya tersenyum.

Di mobil..
“eum.. Hangeng oppa!!! Memangnya Chulie oppa betul menginap dirumah kalian?” Tanya Jaemin penasaran.
Seketika Kyujin dan Hangeng berpandangan.
“e.. ne..” balas Hangeng terbata2.
“berarti aku bisa ketemu Chulie oppa donk?”
“e.. itu.. oppamu.. hari ini oppa mu masuk kerja.. ya.. masuk kerja.. hehe..” ujar Hangeng gelagapan.
“oh.. tapi oppa baik2 saja kan?” Tanya Jaemin.
“ho..n..ne.. kau tidak usah khawatir..” ujar Hangeng.
‘tuhan!! Ampuni aku. Karena telah berbohong pada Jaemin..’ batin Hangeng.
Beberapa menit kemudian pun mereka sampai.
“kalian main saja dulu ya.. oppa mau langsung ke kantor.”
“ne..” ujar Kyujin dan Jaemin.

Dirumah sakit…
Brakkk..
“Heechul-ah.. sepertinya ini waktu yang tepat untuk kau pulang, mumpung dongsaengmu itu tidak ada dirumah.”
“hah? apa maksudmu?”
“dongsaengmu sedang bermain dirumahku!!”
“ha?? kok bisa??” balas Heechul.
“ternyata dongsaengmu dan dongsaengku sudah saling kenal, dan Jaemin mengajak dongsaengku untuk main kerumah kami..”
“jincha..??”
“baiklah.. ayo!!!”

Di kamar  Kyujin…
“oh.. ya.. sepertinya tadi aku melihat Sungmin keluar dari kelasmu, apa kau kenal dia?” Tanya Kyujin.
“hah?? jadi kau kenal Sungmin? Kau kenal darimana? Kok bisa?”
“haduh.. ribet banget sih nanyanya!!! Memangnya dia sekelas denganmu?”
“ne.. dia itu orangnya judes banget ih.. alergi aku deket2 dengannya..” ujar Jaemin.
“sebenarnya Sungmin itu gak kaya gitu tau!!! Dia dan aku satu kelas pada saat aku tinggal di China dulu..”
“ha? kok bisa?”
“dia itu teman mainku sehari2 waktu aku kecil..”
“jincha?? Masa orang sebaik kamu mendapat teman sejudes dia.. benar2 tidak adil.. ><”
“hah.. kan sudah kubilang dia itu orangnya tidak seperti itu..”
“ha???”
“ dulu dia adalah pianis cilik yang sangat hebat.. tapi, dia sempat tidak dapat menggerakkan tangannya karena kecelakaan sepeda, dan pelakunya sama sekali tidak peduli dengan kondisinya waktu itu, sehingga diapun tidak dapat menekan tuts piano sampai kurang lebih satu tahun, semenjak itu dia menjadi pendiam. Tapi rasa cintanya pada piano yang membuatnya kembali lagi seperti sekarang.”
‘ternyata dia punya masa kelam juga sepertiku. Pantas dia kelihatan dingin’ batin Jaemin.

 
-Author Pov-

“Heechul-ah~ kau harus banyak istirahat. Kau boleh ambil cuti beberapa hari untuk memulihkan kesehatanmu! Kau tidak usah terlalu memikirkan pekerjaan” ujar Hangeng serius.
“hahh~ tidak usah diambil pusinglah. Waktuku tidak lama, aku harus bersiap-siap. Bekerja, menabung untuk masa depan Jaemin. Membahagiakannya, me…..”
Belum Heechul selesai berbicara sambil mengecek isi tasnya lalu Hangeng memotong perkataannya.
“YAAAAA!!! Tidak tau kah kau! Banyak orang yg akan kecewa dan sedih jika kau berkata seperti itu! Hadapilah! Berusahalah! Kau bisa hidup lama! Melihat Jaemin bahagia, lulus, menikah. Kau tidak ingin melihat itu semua? Ha?” ujar Hangeng dengan berurai air mata.
Heechul yang tadinya berjalan menuju gerbang rumah mendadak berhenti.
“ya~~~ hangeng-ah hapus airmata mu itu. Sudahlah aku tidak apa-apa!” ujar Heechul menenangkan hangeng.
“hummm~ jaga kesehatanmu teman!” ujar Hangeng.
“ya~ aku akan berusaha untuk hidup lebih lama” jawab Heechul tersenyum.

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
Malam hari di ruang makan
“kau harus makan yg banyak ya~” ujar Heechul sambil menyantap makanannya.
“hummmm” ujra Jaemin mengangguk-angguk.


”oh ya oppa~~~~~~……………..” ujar Jaemin yang langsung berlari kearah kamarnya.
Dan beberapa detik kemudian datang membawa sebuah kertas.
“ini~”
“humm? Apa ini?” Tanya Heechul heran.
“baca saja”
“ummmmmm ……………………………………….. woa~ kau~ kau~ kau ikut kompetisi musik?” ujar Heehul berbinar-binar.
“ummm.. ne oppa~” ujar Jaemin seraya bahagia.
“uaaaa… my donsaeng~~~~~~” teriak Heechul sambil memeluk Jaemin erat.
“hyaaaaa~ oppa. Aku bisa memuntahimu kalau kau memelukku terlalu erat!” ujar Jaemin.
“hihi mian~~ oppa sungguh bahagia donsaeng oppa ini bangkit lagi.” Ujar Heechul.
“itu juga berkat oppa. Gomawo” ujar Jaemin sambil memeluk Heechul lagi.

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

“hummm? Apa semua ruangan benar-benar penuh? Tidak adakah tersisa satupun?”
‘huh.. sepertinya banyak yang berminat pada kompetisi ini, hingga ruang musik, semunya sudah terisi. Lalu? Bagaimana aku mau latihan?’ batin Jaemin.
“hei kau!!!!! Kita bisa berbagi ruang musik.” ujar seseorang dari arah belakang.
“haa..a..a..? su.. sungmin-ah!” ujar Jaemin terbata-bata.
“e..e..e.. k..kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa.” Ujarnya Dingin.
“e… Su.. Sungmin-ah~ gomawo” ujar Jaemin.
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
“umm.. kau saja duluan yg memainkan piano. Biar aku mempelajarinya darimu”
“baiklah” ujarnya sombong.
‘OMG~ sepertinya aku salah teman xp’ batin Jaemin.
Beberapa menit kemudian.
“humm.. hei~ mengapa kau bengong? Cepat. Sekarang giliranmu”
“ya..ya.. a.. aku?? O_o? “ ujar Jaemin kaget.
“iya~ cepat!” ujar Sungmin mendesak tajam.
“baiklah”
Akhirnya Jaemin memainkan sebuah melodi yang ia sering mainkan dulu dengan Heechul.

“umm.. ok! Coba kau mainkan yang ini~”
“ha?.... aku..”
‘aduh.. aku lupa dengan lagu itu’ batin Jaemin.
“sini ku ajari teknik untuk memainkan lagu ini.” Ujar Sungmin.

Jaemin Pov~

Betapa kagetnya aku, Sungmin langsung menggeser tubuhku agar ia bisa duduk disampingku. Setelah itu ia langsung mengajariku teknik-teknik dari melodi tersebut.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“YAAAA!!! kau ini. Aku belum bisa dengan nada yg ini!” ujarku marah.
“isssshhh~ heh kau ini memang di lahirkan berisik atau bagaimana sih?” ujarnya tak kalah galak.
“hummm.. lagian~ yasudah lah aku mau pulang saja sudah sore” ujarku.

-to be continued-

credits : allichaworld.blogspot.com
Please do not take out without credit.

About

Copyright 2009 This`s My World. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates